Arwana
tidak hanya merupakan ikan hias yang cantik namun juga elok bagi pertumbuhan
ekonomi wilayah. Setidaknya itu yang terjadi di daerah Colombia.
Petani
di kawasan Caquetá and Putumayo, dimana 18 persen areal penanaman koka, tanaman penghasil kokain, berada di
wilayah ini, sejak tahun 2007 sudah mulai membudidayakan ikan arwana.
Aktivitas
ekonomi ini merupakah hasil Proyek Aquatic Biodiversity yang dilakukan
pemerintah untuk meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat setempat sekaligus
upaya untuk mengurangi areal penanaman koka.
Pada
awal oktober tahun 2005, 500 ikan remaja di berikan kepada 10 unit pertanian di
Caquetá. Setiap bulannya, selama 4 bulan dilakukan hal yang sama, hingga
mencapai 50 unit pertanian in Caquetá. Sedangkan di Putumayo, 20 unit pertanian
di awali pada bulan November.
Pemerintah
melakukan monitoring setiap unit produksi selama 2 tahun hingga ikan dewasa dan
siap bereproduksi.
Melalui
program ini pemerintah menargetkan dapat mengekspor 1 juta larva arwana ke
wilayah Asia pada tahun 2014. Karena berdasarkan penelitian jauh lebih
efisien mengirimkan dalam bentuk larva
daripada ikan dewasa.
Pada
tahun 2013, dari bulan Januari hingga Juni 2013, Colombia berhasil mendapatkan
devisa hingga US$ 4.4 juta dari ekspor ikan hias meningkat dari US$ 3.6 juta
pada periode yang sama period tahun 2012, menurut Kementerian Perdagangan, Industri
dan Pariwisata Colombia. Dengan negara tujuan Hong Kong , Amerika Serikat, Japan , Taiwan and Jerman
Ternyata
proyek ini relatif berhasil. Penghasilan yang diperoleh petani ternyata cukup menggiurkan.
Sekitar 3 kali dari upah minimum(sekitar 1000 US $). Dan belum ada produk pertanian
yang memberikan hasil setinggi ini sebelumnya menurut pengalaman petani.
Diharapkan
melalui program ini masyarakat di kawasan tersebut mulai meninggalkan tanaman
kokanya dan beralih kepada perikanan arwana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar